DWP MINSAWANGI

DWP MIN 1 Banyuwangi Ikuti PERANESTA (Pesantren Ramah Anak untuk Indonesia) dalam Rangka Hari Anak Nasional
Minsawangi - (Humas) Belajar dari cara pesantren dalam mencegah perundungan DWP Unsur Pelaksana MIN 1 Banyuwangi mengikuti Road Peringatan Hari Anak Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh DWP Kemenag RI dilaksanakan hari ini secara virtual diikuti seluruh untuk DWP Kementerian Agama, Kamis (18/2024).
Hadir dengan kompak pengurus DWP unsur pelaksana Minsawangi pada yang berlangsung secara vertual tersebut sebagai bentuk tekad mewujudkan MRA (Madrasah Ramah Anak) di Banyuwangi. Kegiatan yang bertempat di hotel Pullman Jakarta Central Park bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam. Acara yang diawali dengan pembacaan Alquran surat Al-furqan ayat 76, Attahrim ayat 6, dan Annisa ayat 9 dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh santri.
Santri adalah masa depan bangsa Indonesia. Pendidikan pesantren menjadi tolok ukur penerapan pendidikan ramah anak. Jingle "Pesantren itu Ramah" menyambut khalayak memberikan pesan moral yang damai menyemarakkan acara yang mengambil tema "Belajar dari Cara Pesantren Cegah Perundangan Anak" tersebut. Hadir dalam kesempatan tersebut ketua DWP Kemenag RI, Ely Retno Yaqut yang memberikan dukungan penuh pelaksanaan program Pendidikan Ramah Anak tersebut.
Acara dibuka secara langsung oleh PLT Dirjen Pendis, Abu Rokhmad.
Sementara itu wakil ketua unsur pelaksana DWP Minsawangi, Tri Kafida menyarankan agar seluruh keluarga Minsawangi memprioritaskan Madrasah Ramah Anak sebuah wujud gerakan pendidikan yang mengutamakan pendidikan menyenangkan dengan menghindari kekerasan.
Hadir sebagai narasumber Ny. Eny Retno Yaqut yang membawakan materi "Menolak Perundang dan Menciptakan Pesantren Ramah". Dalam kesempatan tersebut ketua DWP ini mengingatkan agar orang tua benar-benar memberikan perhatian kepada anak-anak, "sebesar apapun kepercayaan kita kepada kyai atau pesantren, tetaplah orang tua benar-benar memilih dan searching tempat pendidikan untuk anak-anaknya. Apakah lembaga pendidikan tersebut terpercaya atau datanya sudahkah masuk di Kementerian Agama atau belum" Eny Yaqut menegaskan.
dr. Elvine Gunawan hadir sebagai narasumber kedua membawakan materi "Upaya Pencegahan maupun Intervensi Pasca Perundungan pada Santri di Lingkungan Pesantren ". "Kalau sudah ada yang mengganggu, ini perlu ditegaskan jangan-jangan ini sudah masuk ranah perundangan" tandasnya spesialis kedokteran jiwa ini. Acara semakin menarik moderator menggiring komunikasi interaktif mengenai isu menggelindingkan yang menggelinding saat ini yaitu, berbagai tindak kekerasan yang dialami anak baik secara fisik maupun verbalisme.
Semakin menambah syahdu acara ketika lantunan ayat-ayat suci dikumandangkan secara kolaboratif oleh dua orang santri dan paduan suara.
Tentu saja kegiatan ini akan memiliki efek besar bagi kemajuan pendidikan madrasah yang ramah, solutif, dan edukatif. (@vief&hst)
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Berita Lainnya :
- Purnawiyata siswa siswi MINSAWANGI
- Pertemuan Wali Siswa akhir tahun MIN 1 Banyuwangi
- Pengukuhan pengurus Dharma wanita MIN 1 Banyuwangi
- Pelantikan siaga mula dan Persari MIN 1 Banyuwangi
- Apresiasi & Tasyakuran TPQ Nurul Ilmi MIN 1 Banyuwangi
Kembali ke Atas