SEJARAH BERDIRINYA MIN 1 BANYUWANGI
Sekitar Tahun 1967, masyarakat Kelurahan Sobo sekitar Masjid berkumpul untuk mengadakan pendidikan diniyah kecil-kecilan yg bersifat kelompok orang tua berjalan berbulan-bulan, sehingga berkembang keinginan mendirikan madrasah diniyah untuk anak-anak, dibuatlah diniyah sederhana di depan Masjid Sobo, hingga sampai orang tua bermusyawarah ingin mendirikan pendidikan yang berbentuk Madrasah.
Salah satu orang bernama Bapak H. Mahfudz (orang tua dari mantan Bapak Bupati Syamsul Hadi) dari Kelurahan Karangrejo berniat mewakafkan tanah untuk Madrasah yang letaknya di sebelah barat jalan raya sekitar kurang lebih 100 m ke barat dari Masjid Sobo tempat produksi Kopra / kelapa.
Bapak Aswad tokoh NU yang saat itu menjadi Lurah Sobo, bersama dengan Bapak H. Maifuri bersama masyarakat bermaksud untuk membangun Madrasah, tiba - tiba ada usul salah satu orang bernama Bapak Tatang (Bendahara Ormas Golkar) bermaksud untuk membantu membangunkan Madrasah dengan syarat Tanah waqaf ditukar tempat disebelah timur Utara Masjid Sobo. Dengan sepakat maka berdirilah Madrasah beberapa lokal yang siap ditempati dan berjalanlah aktifitas lembaga Pendidikan Madrasah bernama Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ulum, dengan Kepala Madrasah pertama bernama Bapak H. Kholil, berjalan proses belajar mengajar bersama guru murid saat itu.
Sekitar Tahun 1972 kurang lebih Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ulum berlangsung aktifitas Belajar mengajar dengan Sarpras yang ada serta kebutuhan operasional Madrasah selama 10 Tahun berjalan lancar, namun dengan perkembangan rupanya Pengurus Madrasah Bapak H. Maifuri dan Bapak H. Aswad mulai mengeluhkan akibat kelemahan biaya operasional Madrasah.
Sekitar Tahun 1978 Pengurus bermaksud merencanakan Madrasah tersebut untuk diserahkan ke Departemen Agama menjadi Madrasah Negeri.
Sedikit terjadi konflik masyarakat antara yang setuju dan yang tidak setuju, maka Bapak Damin Nasar selaku Pergurus dan Bapak Abdul Kadir Mukhtar Kepala Kantor pada Departemen Agama memberikan solusi akan diusulkan untuk menjadi Madrasah Negeri. Selama proses berjalan usulan pada saat itu dari Pemerintah Dalam hal ini Departemen Agama mengingat Anggaran, maka Pemerintah mengadakan Pengaturan Relokasi Madrasah. Relokasi Madrasah yang ada di Jawa Timur, diantaranya Kabupaten Ngawi yang lebih di Relokasi ke Kabupaten Banyuwangi. MIN Mlarik Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi di Relokasi ke Kabupaten Banyuwangi. Pada saat itu Di Kabupaten Banyuwangi belum ada sama sekali MI Negeri, maka MI Mambaul Ulum kelurahan Sobo itulah yang menjadi sasaran karena juga berdasarkan usulan untuk dijadikan Madrasah Negeri. Dengan peristiwa tersebut maka bersamaan itu pula juga ada Relokasi Madrasah jenjang Aliyah. Madrasah Aliyah dapat Relokasi dari Aliyah Kabupaten Bondowoso maka di Banyuwangi diletakkan / didirikan di tempat yang sama. Berhasil usulan tersebut maka menjadilah Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ulum menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sobo Banyuwangi Sebagai Kepala Madrasahnya PJS Bapak Abdul Karim selama 1 tahun kurang lebih.
Setelah itu proses pengusulan Kepala Madrasah Devinitif, diusulkan dua nama yaitu Bapak Abdul Karim dan Bapak Tasripan. Berdasarkan usulan tersebut maka turunlah SK Kepala MIN Sobo Devinitif yaitu Bapak Tasripan (Pegawai Negeri Sipil Departemen Agama). Mulai saat itu Bapak Tasripan menjabat sebagai Kepala MIN Sobo Banyuwangi. Dengan demikian maka ditempat yang sama berjalan seiring dua lembaga antara Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan Madrasah Aliyah Negeri.
Dari fihak MI Negeri mulai kurang nyaman dengan tempat yang sama untuk ditempati 2 lembaga, maka bermaksud untuk memisahkan tempat, maka berusahalah Bapak Kepala Madrasah bersama Pengurus untuk mencari tanah untuk pengadaan tanah baru, dapatlah tanah di sebelah timur kurang lebih sekitar 250 meter dari Madrasah semula. Tepatnya di jalan ikan wijinongko yang sekarang ditempati.
Dengan beberapa tahap Sarana Pengadaan tanah dan Pembangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sobo Banyuwangi dapat dilaksanakan dari tahun anggaran dan tahun pelajaran :
Tahun 1985/1986 pembebasan tanah seluas 3530 m2 dan sekaligus sudah Bersertifikat.
Tahun 1986/1987 Kontruksi 3 Ruang Belajar dan 1 Ruang Guru dan Pengadaan Mebelair. Untuk 3 Ruang kls 4,5,6 menempati Ruang baru dan kls 1,2,3 menempat gedung yang lama. Tahun 1987/1988 Konstruksi 3 Ruang dan Pengadaan Mebelair, hingga bisa ditempati kls 1,2,3. Pada tahun ajaran 2003/2004 MIN Sobo Banyuwangi membangun Mushalla yang berukuran 4 x 6 meter persegi atas bantuan dana dari pemerintah pusat / Departemen Agama.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi yang semula bernama min sobo Banyuwangi berada di daerah kelurahan Sobo Kabupaten Banyuwangi mendapat Surat Keputusan Kepala Departemen Agama Kab. Banyuwangi dengan status terdaftar pada tahun 1980 dan Status diakui tahun 1983. Adapun jumlah murid cukup banyak karena Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi oleh seluruh masyarakat sobo dan tokoh masyarakat yang berperan, Kepala Sekolah yang pertama bernama:
- Tasripan mulai tahun 1981 sampai tahun 1991.
- Afani Zen mulai tahun 1991 sampai tahun 2001.
- Moh. Kamali, A.Md mulai tahun 2001 sampai tahun 2007.
- Suhartini,SAg. mulai tahun 2007 sampai tahun 2017.
- Sumarman,S Ag. M.Pd.I mulai tahun 2017 sampai tahun 2021.
- Mohammad Haris Jamroni, S.Pd.I., M.Pd.I. mulai tahun 2021 sampai dengan sekarang.
Pada tahun 1986 Departemen Agama Kab. Banyuwangi memberikan proyek untuk pembuatan gedung Madrasah Negeri sendiri, maka dibangunlah gedung Madrasah di atas tanah seluas 3530 M2 di jalan Ikan Wijinongko No. 10. Pada saat itu proyek terbatas pada bangunan, sedangkan pengadaan pengadaan tanah seluas 3530 M2 merupakan Anggaran yang diberikan oleh Departemen Agama Kab. Banyuwangi.
Pada tahun 1999 gedung baru dapat ditempati yang mana letaknya di sebelah timur MAN 1 Banyuwangi yang kurang lebih 250 meter. sebagai kepala sekolah pada saat itu masih bapak Tasripan, setelah Bapak Tasripan menjabat menjadi Pengawas maka jabatan Kepala Madrasah diteruskan oleh Bapak Afani Zen .
Perkembangan Madrasah terus berjalan hingga sampai masa Kepala Madrasah diteruskan oleh Bapak H. Moh. Kamali, A.Ma., yang kemudian pada tahun 2007, diganti oleh Ibu Hj. Suhartini, S.Ag. sampai akhir tahun 2017. Perkembangan Madrasah terus semakin bisa dirasakan oleh masyarakat sekitarnya. Begitu juga dengan bertambahnya nilai bangunan pada saat itu menjadi 15 Ruang belajar.
Pada akhir tahun 2017 terjadi pergantian kepala madrasah dari ibu Hj. Suhartini, S.Ag ke kepala Bpk. Sumarman, S.Ag, M.Pd.I, yang kemudian pada tanggal 15 Desember 2021 Bpk. Sumarman, S.Ag, M.Pd.I digantikan oleh Mohammad Haris Jamroni, S.Pd.I., M.Pd.I., higga saat ini.