• header1
  • header2

Selamat Datang di Website MIN 1 BANYUWANGI. Madrasah Inovatif, Kompetitif dan Berkualitas

Pencarian

Kontak Kami


MIN 1 BANYUWANGI

NPSN : 60715858

Jl. Ikan Wijinongko No. 10 Sobo Banyuwangi


min1banyuwangijoss@gmail.com

TLP :


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 17114
Pengunjung : 7300
Hari ini : 38
Hits hari ini : 221
Member Online : 0
IP : 3.227.251.94
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

FITRAH BUKAN KERTAS PUTIH SEMATA




FITRAH BUKAN KERTAS PUTIH SEMATA

ACHMAD NADZIR

Guru MIN 1 Banyuwangi

 

       “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah, maka ibu bapaknya yang menjadikan agamanya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim) Apakah fitrah itu akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya? Adakah hubungan pendidikan dengan fitrah anak? Bagaimana fitrah anak bisa dimaksimalkan dalam tumbuh kembangnya. Itulah pertanyaan yang sering muncul dalam benak manusia dewasa. Sehingga bermunculan pemikiran-pemikiran dari para ahli tentang fitrah yang dimiliki anak. Anak terlahir dengan fitrah (potensi) masing-masing. Allah SWT telah menetapkan potensi dirinya sesuai kadar penciptaanya. Kadar potensi itu tercipta dan melekat pada diri anak tanpa ada campur tangan dari siapapun, termasuk orang tuanya. Lalu dimanakah peran pendidikan atas fitrah anak?

       Menurut perspektif Islam, fitrah adalah benih (potensi). Benih-benih kebaikan yang dibawa anak sejak terlahir ke dunia. Secara sistematik fitrah berhubungan dengan hal penciptaan (bawaan) sesuatu sebagai bagian dari potensi yang dimiliki. Fitrah bukanlah kosong bagai kertas putih belaka. Fitrah adalah seperangkat potensi yang Allah SWT tanamkan pada setiap anak. Bahkan menurut beberapa ulama, fitrah adalah keyakinan akan Tuhan. Pendidikan berperan dalam mengaktifkan fitrah yang telah ada. Dalam tumbuh kembangnya, fitrah manusia dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar dirinya. Pada buku Fitrah Base Education,  Ustdadz Harry Santosa menjelaskan, ada 8 aspek fitrah yang dimiliki manusia. Apa saja 8 aspek fitrah tersebut? (1) Keimanan, (2) bakat, (3) belajar dan bernalar, (4) perkembangan, (5) seksualitas dan cinta, (6) individualitas dan sosialitas (7) estetika dan bahasa, (8) fisik dan indera.

       Coba amati di sekitar kita. Anak seorang petani bisa menjadi dokter, guru, akuntan, dan sebagainya. Itu bentuk bukti, bahwa fitrah anak tidak ada kaitannya dengan orang tuanya. Fitrah akan tumbuh dan berkembang sesuai kadar penciptaannya. Fitrah (potensi) dapat diaktualisasi dengan sebuah proses yaitu pendidikan, baik di rumah, sekolah, dan masyarakat. Manusia dilahirkan dengan segala fitrah (potensi). Seorang bayi yang baru lahir tidak mengetahui konsep “keseluruhan itu lebih besar dari bagian-bagiannya.” Ketika ia memiliki konsep tersebut, lalu diterapkan pada sesuatu yang lain, maka saat itu juga ia dapat memutuskan, tanpa adanya dalil, guru, atau eksperimen, bahwa keseluruhan lebih besar dari bagian-bagiannya. (Murtadla Mutahhari, 2011: 33) Menurut kajian psikologi, fitrah adalah sesuatu yang netral pada jiwa atau sesuai kata hati dan tidak terikat oleh keinginan atau kepentingan duniawi, berlapang dada, tenteram, dan tenang. Fitrah hanya punya satu tujuan, yaitu selalu ingin kembali kepada Tuhan penciptanya. Fitrah adalah kesadaran tentang benar dan salah.

     Teori fitrah dalam psikologi mengandung implikasi paham nativisme. Bahwa manusia mempunyai potensi dasar beragama yang tidak dapat diubah. Ambillah contoh dari kisah Nabi Nuh AS, bagaimanapun ia seorang Nabi dan Rasul, namun Kan’an anaknya tidak menerima apa yang dirisalahkan oleh ayahnya. Kan’an durhaka, ia tidak beriman kepada Allah SWT, sebagaimana yang disyariatkan oleh Nabi Nuh AS. Nabi Ibrahim AS, ayahnya adalah seorang pemahat patung yang diyakini sebagai Tuhannya. Setiap hari Ibrahim kecil disuguhi kehidupan yang di dalamnya mengajarkan bahwa patung-patung buatan ayahnya adalah Tuhan. Ketika menginjak dewasa, apa yang semula Nabi Ibrahim yakini dan ikuti memudar. Ibrahim mulai merasakan keraguan akan wujud Tuhan, dalam tanyanya apa mungkin Tuhan dibuat oleh makhluk ciptaanya. Ada kalanya iya menganggap bahwa matahari adalah Tuhan, namun ketika terbenam Ibrahimpun meragukan. Saat bertemu dan melihat api, iya menganggap api adalah tuhan, namun kembali pada akhirnya Ibrahim meragukan keyakinannya. Hingga pada akhirnya iya meyakini, bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang sesungguhnya.

       Manusia sudah dilengkapi dengan kemampuan untuk mengenal dan memahami kebenaran dan kebaikan yang melekat sejak dia dilahirkan. Kemampuan itu disebut akal. Untuk itu manusia sering disebut sebagai makhluk yang dapat berpikir. Melalui akalnya manusia akan memahami realitas hidupnya, memahami dirinya, serta apa yang ada di sekitarnya. Potensi-potensi yang ada perlu untuk diaktifkan, agar manusia bisa hidup harmonis dan dapat mempertanggungjawabkan atas segala potensi yang telah mereka gunakan.

            Bagaimana mengaktifkan potensi-potensi (fitrah) yang melekat pada manusia, ialah dengan berinteraksi dengan lingkungan, terutama keluarga. Manusia adalah makhluk yang dapat berpikir, merasa, bertindak dan berkembang. Manusia dapat berpikir tentang masa lalu, saat ini, dan saat yang akan datang. Masa lalu dijadikannya renungan (intropeksi), saat ini menjadi pemacu untuk meraih cita-cita dan harapan masa datang. Oleh karenanya manusia dapat berkembang.

       Untuk mengembangkan fitrah (potensi) yang dimilikinya, diperlukan sebuah usaha. Pendidikan menjadi jalan terbaik untuk mengembangkan fitrah manusia. Melalui pendidikan, manusia dibimbing dan diarahkan menuju pencapaian pengembangan yang maksimal. Pendidikan yang dimulai sejak manusia dilahirkan, hingga ajal menjemput. Fitrah berkembang secara menyeluruh dan bergerak secara mekanis menuju ke satu tujuan.

            Aspek-aspek fitrah bersifat dinamis dan responsif terhadap pengaruh lingkungan, termasuk proses pendidikan. Aspek-aspek fitrah meliputi bakat, insting, nafsu, karakter, keturunan, dan intuisi. Manusia merupakan makhluk pilihan Allah SWT yang mengemban tugas ganda, yaitu sebagai khalifah dan abdi (hamba). Pendidikan bentuk upaya untuk mengembangkan fitrah (potensi) manusia. Manusia wajib berusaha untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi maksimal. Melalui pendidikan pembentukan karakter dan intelektualisasi dibentuk untuk aktualisasi diri manusia sebagai khalifah di muka bumi. Pendidikan adalah jalan terbaik untuk memaksimalkan fitrah yang ada pada anak-anak. Kenalkan mereka pada Tuhannya, karena itu tujuan penciptaannya. Manusia dicipta hanya untuk menyembah dan mengadi pada Tuhannya. Oleh karenanya, didiklah mereka dengan sebaik-baik pendidikan sesuai dengan fitrah mereka.

 

Banyuwangi, 11 September 2020

Achmad Nadzir, S.Pd

Guru MIN 1 Banyuwangi

HP 087876990725

achmadnadzir15@yahoo.com 




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :


 

Komentar :

Pengirim : irjuruznabu -  [elmanoo@ideaj.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Aticin <a href="http://slkjfdf.net/">Aseubib</a> bpb.hoxy.min1banyuwangi.sch.id.prq.sx http://slkjfdf.net/

Pengirim : eogaqfabox -  [awaleqo@ideaj.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Adupyoage <a href="http://slkjfdf.net/">Osfosomua</a> ogg.imom.min1banyuwangi.sch.id.uvm.am http://slkjfdf.net/

Pengirim : asvixiokacan -  [ewerapamj@omofu.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Acanadu <a href="http://slkjfdf.net/">Aqimuf</a> zxl.ibac.min1banyuwangi.sch.id.kiv.eb http://slkjfdf.net/

Pengirim : etumoyeta -  [evivinij@omofu.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Ehuziic <a href="http://slkjfdf.net/">Mijuper</a> pqa.oiar.min1banyuwangi.sch.id.ksf.ew http://slkjfdf.net/

Pengirim : ipolujejcoqbo -  [asakan@enaux.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Ewelhj <a href="http://slkjfdf.net/">Uhozet</a> jph.gnkh.min1banyuwangi.sch.id.wkp.ac http://slkjfdf.net/

Pengirim : ozadenodiyut -  [iwiufeka@enaux.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Uzidohulo <a href="http://slkjfdf.net/">Omdewesx</a> ivj.mael.min1banyuwangi.sch.id.abz.zb http://slkjfdf.net/

Pengirim : aefiwav -  [eyimez@iupes.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Ovokeak <a href="http://slkjfdf.net/">Odukiy</a> kdu.zbja.min1banyuwangi.sch.id.ivx.ut http://slkjfdf.net/

Pengirim : adaqalicubeo -  [ivawiq@iupes.fodiscomail.com]  Tanggal : 13/10/2022
http://slkjfdf.net/ - Ukomevux <a href="http://slkjfdf.net/">Adefuafi</a> wlm.uidq.min1banyuwangi.sch.id.ngl.oy http://slkjfdf.net/

Pengirim : inuporew -  [emiukud@enaux.fodiscomail.com]  Tanggal : 21/09/2022
http://slkjfdf.net/ - Mefuiqua <a href="http://slkjfdf.net/">Iretesom</a> jsf.zqcx.min1banyuwangi.sch.id.twt.ds http://slkjfdf.net/

Pengirim : exicadiro -  [ofozoc@enaux.fodiscomail.com]  Tanggal : 21/09/2022
http://slkjfdf.net/ - Olibise <a href="http://slkjfdf.net/">Uheluyeg</a> nhp.ccsu.min1banyuwangi.sch.id.wzg.xu http://slkjfdf.net/

Pengirim : ekicujabuhu -  [edataf@odadu.fodiscomail.com]  Tanggal : 20/09/2022
http://slkjfdf.net/ - Ikaagozu <a href="http://slkjfdf.net/">Aofalieik</a> rzx.nrwc.min1banyuwangi.sch.id.gmm.ob http://slkjfdf.net/

Pengirim : isizahoc -  [egaooviuz@odadu.fodiscomail.com]  Tanggal : 20/09/2022
http://slkjfdf.net/ - Agvepu <a href="http://slkjfdf.net/">Amoroh</a> bhe.cqxi.min1banyuwangi.sch.id.iev.nf http://slkjfdf.net/

Pengirim : ikosoguzibu -  [odkasafu@uocimail.com]  Tanggal : 20/09/2022
http://slkjfdf.net/ - Icekorhen <a href="http://slkjfdf.net/">Ockonohut</a> yqp.xivq.min1banyuwangi.sch.id.mxn.ip http://slkjfdf.net/

Pengirim : oveqhewewi -  [ekiqeip@enaux.fodiscomail.com]  Tanggal : 20/09/2022
http://slkjfdf.net/ - Oodasaqe <a href="http://slkjfdf.net/">Ahemijoz</a> mji.krwe.min1banyuwangi.sch.id.ifl.lf http://slkjfdf.net/


   Kembali ke Atas